Lebih dari Sekadar Loot: Keunggulan RPG Aksi Bebas ‘Path of Exile’
1. Wraeclast: Dunia Pembuangan yang Suram
Path of Exile pertama kali dirilis pada 2013 dan langsung memikat para penggemar RPG aksi dengan latar dunia yang unik dan atmosfer kelam. Pemain berperan sebagai seorang “exile” atau buangan yang dikirim ke Wraeclast, sebuah benua yang dipenuhi kehancuran, kutukan, dan makhluk mengerikan. Tidak ada kesan dunia fantasi yang indah di sini—semuanya penuh lumpur, darah, dan kesuraman.
Wraeclast bukan sekadar latar belakang; ia menjadi bagian integral dari cerita dan pengalaman bermain. Setiap lokasi, dari pantai berbatu yang dipenuhi mayat hidup hingga reruntuhan kota kuno yang dibanjiri korupsi, terasa hidup sekaligus mengancam. Atmosfer ini membangun ketegangan dan membuat perjalanan pemain terasa berat dan penuh perjuangan, sesuai tema “bertahan hidup” yang menjadi inti permainan.
2. Kompleksitas Kustomisasi Karakter
Keunikan Path of Exile terlihat jelas dari Passive Skill Tree-nya yang ikonik. Alih-alih hanya memiliki beberapa jalur peningkatan sederhana, pemain dihadapkan pada peta raksasa berisi ribuan node pasif. Setiap kelas memulai dari titik yang berbeda di pohon ini, namun semua saling terhubung. Artinya, seorang Witch bisa saja mengambil jalur yang biasanya diasosiasikan dengan Marauder, selama pemain mau menempuh rute yang panjang.
Selain pohon pasif, ada juga sistem Ascendancy—kelas lanjutan yang diperoleh melalui quest khusus. Ascendancy memberikan kemampuan unik dan mengubah gaya bermain secara drastis. Misalnya, Ranger dapat menjadi Deadeye untuk fokus pada serangan jarak jauh atau Raider untuk meningkatkan kecepatan dan mobilitas.
Tidak berhenti di sana, skill aktif dalam game ini datang dalam bentuk Skill Gems yang dapat dimasukkan ke peralatan. Gem ini bisa dikombinasikan dengan Support Gems untuk memodifikasi efeknya. Kombinasi gem dan pasif menciptakan jumlah build yang hampir tak terbatas, sehingga dua pemain dengan kelas sama pun bisa memiliki gaya bermain yang sangat berbeda.
3. Ekonomi Tanpa Emas
Berbeda dengan banyak RPG aksi lainnya, Path of Exile tidak memiliki sistem emas. Ekonomi game ini berbasis barter dengan menggunakan Currency Items. Barang-barang seperti Orb of Alteration, Chaos Orb, atau Exalted Orb tidak hanya berfungsi sebagai mata uang, tetapi juga sebagai alat untuk memodifikasi dan meningkatkan item.
Sistem ini membuat setiap transaksi memiliki nilai strategis. Pemain tidak sekadar mengumpulkan uang untuk membeli barang, tetapi mempertimbangkan kapan harus menggunakan currency untuk crafting atau menyimpannya untuk perdagangan. Mekanisme ini juga membantu mencegah inflasi dan menciptakan pasar yang hidup di antara para pemain.
4. Pembaruan Berkala: Challenge League dan Ekspansi
Salah satu alasan Path of Exile bertahan lama adalah sistem Challenge League yang diperbarui setiap beberapa bulan. Setiap liga baru memperkenalkan mekanik unik, memulai ulang ekonomi, dan memberikan kesempatan bagi semua pemain untuk memulai dari nol. Hal ini menciptakan kompetisi sehat dan peluang untuk mencoba build baru tanpa tekanan dari progres lama.
Ekspansi besar yang rilis beberapa kali dalam setahun sering kali mengubah endgame, menambahkan peta baru, bos menantang, serta sistem crafting atau mekanik tambahan. Misalnya, ekspansi terbaru Secrets of the Atlas membawa kisah endgame baru, bos legendaris, dan item unik yang hanya bisa ditemukan di konten tersebut.
Liga dan ekspansi ini membuat permainan selalu terasa segar, bahkan untuk veteran yang telah bermain ribuan jam.
5. Endgame yang Dalam dan Bervariasi
Setelah menyelesaikan cerita utama, pemain masuk ke fase Atlas of Worlds, sebuah Togelin sistem peta yang menjadi inti endgame. Setiap peta adalah tantangan unik dengan musuh, modifikasi, dan reward berbeda.
Selain itu, ada berbagai mekanik endgame seperti Breach, Delirium, Legion, dan Expedition. Pemain bisa memilih fokus pada satu mekanik atau mencampurnya untuk menciptakan tantangan gila yang memberikan loot berlimpah. Sistem ini memberi kebebasan besar dan memungkinkan setiap pemain membentuk perjalanan endgame sesuai preferensinya.
6. Jalan Menuju Path of Exile 2
Pengembang game ini tengah mempersiapkan Path of Exile 2, yang dibangun sebagai permainan mandiri namun berbagi endgame dengan PoE 1. Sekuel ini membawa visual baru, animasi pertempuran yang lebih halus, serta sistem senjata dan kelas yang diperluas.
PoE 2 juga memperkenalkan kampanye baru dengan tujuh babak cerita, lebih banyak kelas Ascendancy, dan sistem skill yang dirombak. Skill Gems kini memiliki slot pendukung langsung, mengurangi kebutuhan akan item dengan banyak soket. Meski lebih mudah diakses, PoE 2 tetap mempertahankan kedalaman yang membuat pendahulunya dicintai.
7. Filosofi Free-to-Play yang Etis
Salah satu kekuatan terbesar Path of Exile adalah model bisnisnya. Semua konten inti gratis, dan pembelian hanya bersifat kosmetik atau memperluas ruang penyimpanan. Tidak ada item yang memberi keuntungan langsung dalam pertempuran, sehingga pemain tidak bisa “membeli kemenangan”.
Model ini menciptakan reputasi positif dan mendorong komunitas untuk mendukung pengembang secara sukarela. Banyak pemain rela membeli kosmetik atau paket pendukung sebagai bentuk apresiasi.
8. Komunitas yang Solid
Path of Exile memiliki komunitas yang besar dan berdedikasi. Forum resmi, Reddit, dan Discord dipenuhi diskusi build, panduan mekanik, dan berbagi strategi menghadapi konten sulit. Pengembang aktif berinteraksi dengan pemain, sering kali menanggapi umpan balik atau bahkan mengubah rencana pengembangan berdasarkan masukan komunitas.
Acara seperti kompetisi “Ruthless Mode” atau balapan liga baru mempererat hubungan antar pemain dan menciptakan cerita legendaris di komunitas.
9. Tantangan bagi Pemain Baru
Meski memiliki banyak keunggulan, Path of Exile juga terkenal memiliki kurva belajar yang curam. Sistem yang dalam, jumlah item yang sangat banyak, serta interaksi antar-mekanik bisa membuat pendatang baru kewalahan.
Namun, tantangan ini juga menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang menyukai eksplorasi dan penemuan. Banyak pemain veteran mengingat masa-masa awal bermain PoE sebagai periode paling seru karena selalu ada hal baru untuk dipelajari.
10. Kenapa PoE Tetap Relevan Setelah Satu Dekade
Ada banyak RPG aksi di pasaran, tapi sedikit yang mampu bertahan selama Path of Exile. Kombinasi antara konten baru yang rutin, model bisnis yang adil, kedalaman sistem, dan dukungan komunitas membuatnya tetap segar dan menarik.
Bahkan dengan hadirnya kompetitor baru, PoE terus berkembang dan memimpin di genre-nya. Para pengembang berhasil menjaga keseimbangan antara mempertahankan inti permainan dan berinovasi untuk masa depan.
Kesimpulan
Path of Exile adalah RPG aksi yang lebih dari sekadar mengumpulkan loot. Atmosfer gelapnya membawa pemain ke dunia yang benar-benar terasa hidup dan berbahaya. Sistem kustomisasinya memungkinkan kreasi karakter yang unik, sementara ekonominya yang berbasis barter menambah lapisan strategi.
Dengan pembaruan rutin, endgame yang luas, dan komunitas yang solid, PoE berhasil membuktikan bahwa game gratis pun bisa menyajikan kualitas setara—bahkan melebihi—banyak game berbayar. Dan dengan hadirnya Path of Exile 2, masa depan Wraeclast tampak semakin menarik.